• Latest
  • Trending
  • All
  • Fikih Nisa
  • Kaidah Fikih
  • Syarh Matan
Wajib Menghadap Kiblat Ketika Shalat-hujjah.net

Wajib Menghadap Kiblat Ketika Shalat

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 2)

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 2)

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 2)

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 1)

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 2)

Mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam

Al-Aswad Bin Yazid Perawi Hadits Ahli Ibadah-Hujjahnet

Al-Aswad Bin Yazid Perawi Hadits Ahli Ibadah

Abdullah bin Mubarak-Hujjahnet

Abdullah bin Mubarak Penghulu Para Ulama

Bazar Amal di Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah-Hujjahnet

Bazar Amal di Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Keistimewaan Bulan Dzullhijjah yang Perlu Diketahui-Hujjahnet

Keistimewaan Bulan Dzullhijjah yang Perlu Diketahui

Udhiyah Bukan Sekedar Pesta Daging-Hujjahnet

Udhiyah Bukan Sekedar Pesta Daging

Hal-Hal Yang Harus Diketahui Tentang Udhiyah

Hal-Hal Yang Harus Diketahui Tentang Udhiyah

Syarat Sah Hewan Udhiyah-Hujjahnet

Syarat Sah Hewan Udhiyah

Burung Hud-Hud, Hukuman, dan Ilmu-Hujjahnet

Burung Hud-Hud, Hukuman, dan Ilmu

Udhiyah dalam Syariat Islam-Hujjahnet

Udhiyah Dalam Syariat Islam

  • Tentang Hujjah
  • Kontak Kami
  • Privasi
  • Indeks
Friday, March 5, 2021
hujjah.net
Advertisement
  • Beranda
  • Khas
  • Ilmu Fikih
    • Kaidah Fikih
    • Ushul Fikih
    • Maqashid Syariah
    • Syarh Matan
    • Hikmah
    • Ulama Fikih
  • Fikih Keluarga
    • Fikih Nisa
    • Usrah
    • Muasyarah
  • Kontroversial
    • Fikih Nazilah
    • Syubhat
    • Kontroversi Fikih
    • Tarjih
  • Tanya Jawab
    • Tanya Jawab Ibadah
    • Tanya Jawab Muamalah
    • Fatwa
    • Fikih Dalil
  • Fikih Muamalah
  • Makalah
  • Resensi
  • Khutbah Jumat
  • Tadabbur
hujjah.net

Beranda » Ilmu Fikih » Syarh Matan » Wajib Menghadap Kiblat Ketika Shalat

Wajib Menghadap Kiblat Ketika Shalat

“(Syarat sah yang ke lima adalah) menghadap kiblat. Boleh tidak menghadap kiblat pada dua keadaan; pertama: dalam kondisi sangat menakutkan, kedua: dalam shalat nafilah yang dilakukan saat bersafar di atas kendaraan.”

Reading Time: 3min read
0 0
A A
0
Wajib Menghadap Kiblat Ketika Shalat-hujjah.net

Gambar: Pixabay

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Wajib Menghadap Kiblat Ketika Shalat

وَاسْتِقْبَالِ الْقِبْلَةِ. وَيَجُوْزُ تَرْكُ الْقِبْلَةِ فِيْ حَالَتَيْنِ: فِي شِدَّةِ الْخَوْفِ وَفِي النَّافِلَةِ فِيْ السَّفَرِ عَلَى الرَّاحِلَةِ.

“(Syarat sah yang ke lima adalah) menghadap kiblat. Boleh tidak menghadap kiblat pada dua keadaan; pertama: dalam kondisi sangat menakutkan, kedua: dalam shalat nafilah yang dilakukan saat bersafar di atas kendaraan.”

 

Secara bahasa, kiblat adalah arah, namun yang dimaksud kiblat di sini adalah Kakbah yang dimuliakan. Menghadap ke arah kiblat adalah syarat sah shalat yang kelima, kecuali pada dua keadaan (akan dijelaskan di akhir pembahasan).

Menghadap kiblat menjadi syarat sah shalat bagi orang yang mampu melakukannya. Dengan demikian, orang yang tidak mampu menghadap kiblat maka ia harus tetap mendirikan shalat ke arah mana saja sebagai bentuk pemuliaan terhadap waktu shalat, namun setelah itu ia wajib mengulanginya jika mampu.

Seperti yang dialami oleh orang sakit ketika tidak ada seorang pun yang dapat membantunya menghadap kiblat, maka ia tetap berkewajiban mendirikan shalat ke arah mana saja, setelah sembuh ia berkewajiban untuk mengqadha shalatnya.

Baca juga: Adakah Shalat Khusus Karena Terjadi Bencana?

Dalil kewajiban mendirikan shalat menghadap kiblat tertera dalam al-Quran, as-Sunah dan Ijmak kaum muslimin.

Allah berfirman yang artinya: “Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.” (QS. Al-Baqarah: 144)

Disebutkan dalam riwayat Imam Al-Bukhari (No. 379), Rasulullah shalat menghadap ke arah Kakbah sebanyak dua rekaat, kemudian beliau berkata: “Ini adalah kiblat.” Ditambah dengan hadits dalam riwayat Imam Al-Bukhari (5897), Rasulullah bersabda: “Jika engkau mendirikan shalat maka (awalilah) dengan menyempurnakan wudhu, lalu menghadaplah ke arah kiblat, lalu bertakbirlah.”

Menghadap kiblat dalam shalat akan sempurna jika dilakukan dengan meluruskan dada ke arahnya, bukan meluruskan wajah. Dan meluruskan dada sekaligus meluruskan wajah ke arah kiblat itu lebih utama.

Orang yang mendirikan shalat di dekat dengan Kakbah, atau di dalam Masjidil Haram, maka wajib baginya untuk menghadap Kakbah. Ia boleh shalat menghadap ke “arah” mana saja asalkan arah tersebut lurus dengan posisi Kakbah.

Baca juga: Shalat Rawatib Setelah Shalat Jama’

Apabila imam shalat di Masjidil Haram telah menghadap Kakbah maka para makmum tetap dianggap mengikuti imam meskipun makmum melakukan shalat dengan melingkari Kakbah.

Orang yang mendirikan shalat di dalam Kakbah, ia boleh menghadap ke arah mana pun. Shalat di dalam Kakbah lebih utama daripada shalat di luar Kakbah, kecuali shalat yang membutuhkan jamaah; shalat tersebut akan lebih utama dilakukan di luar Kakbah secara berjamaah daripada shalat sendirian di dalam Kakbah.

Orang yang mendirikan shalat di dalam Masjidil Haram, atau di sekitaran kota Mekah yang tidak ada penghalang antara dirinya dengan Kakbah, atau di bangunan yang mungkin baginya melihat Kakbah, di atas gunung yang mungkin baginya melihat Kakbah, maka ia harus mendirikan shalat lurus menghadap di mana posisi Kakbah berada. Ia tidak boleh berijtihad (mengira-ngira) dalam masalah ini, sebab seseorang tidak boleh berijtihad ketika ada nash sharih yang diketahuinya.

Sedangkan orang yang mendirikan shalat di luar Masjidil Haram atau di luar kota Mekah, jika dia dapat memastikan posisi Kakbah maka dia harus mendirikan shalat lurus ke arah posisi Kakbah, namun jika dia tidak dapat memastikan posisi Kakbah maka ia boleh mengikuti pendapat orang yang dianggap tsiqqah (terpercaya).

Kaidah dalam masalah ini adalah: “Jika tidak mungkin menghadap kiblat dengan dalil qat’i maka boleh menghadap kiblat dengan dalil dzanni.”

Abu Syuja’ Al-Ashbahani menyebutkan ada dua keadaan seseorang boleh tidak menghadap kiblat saat mendirikan shalat.

Baca juga: Melipat Ujung Pakaian Saat Shalat

Pertama, dalam kondisi sangat menakutkan dan mencekam, seperti contohnya dalam peperangan.

Kedua, dalam shalat nafilah yang dilakukan saat bersafar di atas kendaraan. Tiga yang perlu diperhatikan, shalat nafilah, dilakukan dalam perjalanan, dan perjalanan di atas kendaraan.

Dalam keadaan di atas, jika seseorang masih mungkin untuk shalat menghadap kiblat maka hendaknya ia melakukan shalat dengan menghadap kiblat, seperti saat sedang berada di atas kapal.

Yang wajib dilakukan dengan menghadap kiblat adalah saat takbiratul ihram saja, selainnya boleh menghadap ke arah dimana kendaraannya berjalan.

Sedangkan orang yang bersafar dengan berjalan kaki maka ia juga boleh mendirikan shalat nafilah menghadap ke arah mana saja yang memungkinkan, asalkan takbiratul ihramnya; rukuknya; sujudnya; dilakukan dengan menghadap kiblat. Sehingga ia hanya boleh menghadap ke arah mana saja saat berdiri membaca surat al-Fatihah dan tasyahud. Wallahu a’lam. [Arif Hidayat/hujjah.net]

 

Daftar Pustaka:

  1. Hisyam kamil Hamid, Al-Imta’ bi Syarhi Matan Abi Syuja’, hal. 81, Dar Al-Manar, cet. 1/2011.
  2. Muhammad Az-Zuhaili, Al-Mu’tamad fil Fiqhi asy-Syafii, hal. 215-219, Darul Qalam, cet. 2/2011.

 

 

Tags: matan fikihmazhab syafiisyarh matan
ShareTweet

Related Posts

hukum menggendong anak pakai pempers saat shalat
Ilmu Fikih

Niat Sebagai Rukun Pertama Shalat

0
Menyucikan Najis Anjing Dan Babi
Syarh Matan

Menyucikan Najis Anjing Dan Babi

0
Bangkai yang Tidak Najis
Syarh Matan

Bangkai yang Tidak Najis

0
Dua Binatang Najis
Syarh Matan

Dua Binatang Najis

0

quote

facebook

facebook
hujjah.net

Copyright © 2019 hujjah.net.

Navigasi

  • Tentang Hujjah
  • Kontak Kami
  • Privasi
  • Indeks

Sosial Media Kami

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Khas
  • Ilmu Fikih
    • Kaidah Fikih
    • Ushul Fikih
    • Maqashid Syariah
    • Syarh Matan
    • Hikmah
    • Ulama Fikih
  • Fikih Keluarga
    • Fikih Nisa
    • Usrah
    • Muasyarah
  • Kontroversial
    • Fikih Nazilah
    • Syubhat
    • Kontroversi Fikih
    • Tarjih
  • Tanya Jawab
    • Tanya Jawab Ibadah
    • Tanya Jawab Muamalah
    • Fatwa
    • Fikih Dalil
  • Fikih Muamalah
  • Makalah
  • Resensi
  • Khutbah Jumat
  • Tadabbur

Copyright © 2019 hujjah.net.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In