• Latest
  • Trending
  • All
  • Fikih Nisa
  • Kaidah Fikih
  • Syarh Matan
Shalat Dengan Memejamkan Mata

Shalat Dengan Memejamkan Mata

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 2)

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 2)

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 2)

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 1)

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 2)

Mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam

Al-Aswad Bin Yazid Perawi Hadits Ahli Ibadah-Hujjahnet

Al-Aswad Bin Yazid Perawi Hadits Ahli Ibadah

Abdullah bin Mubarak-Hujjahnet

Abdullah bin Mubarak Penghulu Para Ulama

Bazar Amal di Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah-Hujjahnet

Bazar Amal di Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Keistimewaan Bulan Dzullhijjah yang Perlu Diketahui-Hujjahnet

Keistimewaan Bulan Dzullhijjah yang Perlu Diketahui

Udhiyah Bukan Sekedar Pesta Daging-Hujjahnet

Udhiyah Bukan Sekedar Pesta Daging

Hal-Hal Yang Harus Diketahui Tentang Udhiyah

Hal-Hal Yang Harus Diketahui Tentang Udhiyah

Syarat Sah Hewan Udhiyah-Hujjahnet

Syarat Sah Hewan Udhiyah

Burung Hud-Hud, Hukuman, dan Ilmu-Hujjahnet

Burung Hud-Hud, Hukuman, dan Ilmu

Udhiyah dalam Syariat Islam-Hujjahnet

Udhiyah Dalam Syariat Islam

  • Tentang Hujjah
  • Kontak Kami
  • Privasi
  • Indeks
Friday, December 18, 2020
hujjah.net
Advertisement
  • Beranda
  • Khas
  • Ilmu Fikih
    • Kaidah Fikih
    • Ushul Fikih
    • Maqashid Syariah
    • Syarh Matan
    • Hikmah
    • Ulama Fikih
  • Fikih Keluarga
    • Fikih Nisa
    • Usrah
    • Muasyarah
  • Kontroversial
    • Fikih Nazilah
    • Syubhat
    • Kontroversi Fikih
    • Tarjih
  • Tanya Jawab
    • Tanya Jawab Ibadah
    • Tanya Jawab Muamalah
    • Fatwa
    • Fikih Dalil
  • Fikih Muamalah
  • Makalah
  • Resensi
  • Khutbah Jumat
  • Tadabbur
hujjah.net

Beranda » Tanya Jawab » Fatwa » Shalat Dengan Memejamkan Mata

Shalat Dengan Memejamkan Mata

Reading Time: 2 min
0 0
0
Shalat Dengan Memejamkan Mata
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Setiap orang yang melaksanakan shalat, niscaya akan berusaha melaksanakan shalat secara khusyuk. Karena ingin mendapatkan kekhusyukan dalam shalat, akhirnya ada sebagian kaum muslimin yang shalat dengan memejamkan mata. Ketika orang yang memejamkan mata ketika shalat ini ditanya, kenapa memejamkan mata? Kebanyakan  mereka menjawab, “agar shalatnya bisa lebih khusyuk”.

Lantas bagaimana tanggapan dan keterangan para ahli ilmu fikih dalam permasalah ini? Apakah seseorang diperbolehkan memejamkan mata ketika shalat? Mari kita simak uraian dari beberapa ulama mengenai hal ini.
Abu Bakar Muhammad bin Al-Qasim bin Muhammad bin Basyar Al-Anbari (271-328 H) berkata,

يُكْرَهُ أَنْ يَغْمِضَ الْمُصَلِّى عَيْنَيْهِ فِيْ الصَّلَاةِ قَالَ، قَالَ الطَّحَاوِي وَهُوَ مَكْرُوْهٌ عِنْدَ أَصْحَابِنَا أَيْضًا وَهُوَ قَوْلُ الثَّوْرِي

Dimakruhkan memejamkan mata bagi orang yang sedang shalat. Al-Anbari berkata, “Imam at-Thahawi berkata, ‘bahwa memejamkan mata ketika shalat hukumnya makruh menurut ulama dari mahzhab kami (madzhab Syafi’i).’” Ini juga merupakan pendapat ats-Tsauri. (al-Majmu’ Syarhu al-Muhadzdzab, Imam An-Nawawi, 3/ 314)

Al-Kasani al-Hanafi (w. 587 H) berkata,

وَيُكْرَهُ أَنْ يُغْمِضَ عَيْنَيْهِ فِيْ الصَّلَاةِ لِمَا رُوِيَ عَنِ النَّبِيِّ أَنَّهُ نَهَى عَنْ تَغْمِيضِ الْعَيْنِ في الصَّلَاةِ وَلِأَنَّ السُّنَّةَ أَنْ يَرْمِيَ بِبَصَرِهِ إلَى مَوْضِعِ سُجُودِهِ وفي التَّغْمِيضِ تَرْكُ هذه السُّنَّةِ.

Dimakruhkan memejamkan mata ketika shalat. Karena terdapat riwayat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa Beliau melarang memejamkan mata di dalam shalat. Adapun yang disunnahkan hendaknya pandangan mata diarahkan ke tempat sujud, sedangkan ketika memejamkan mata berarti meninggalkan amalan sunnah ini. (Badai’ Shanai’  fi Tartibi asy-Syarai’, Abu Bakar bin Mas’ud bin Ahmad al-Kasani, 1/ 216)

BACA JUGA: Menjama’ shalat Karena Hujan? Bolehkah?

Abu al-Barkat Hasan bin ‘Ammar al-Syurunbulali al-Hanafi berkata,

وَيُكْرَهُ تَغْمِيْضُ عَيْنِهِ إِلَّا لِمَصْلَحَةٍ لِقَوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِذَا قَامَ فِيْ الصَّلَاةِ فَلَا يَغْمِضْ عَيْنَيْهِ لِأَنَّهُ يَفُوْتُ النَّظْرُ لِلْمَحَلِّ الْمَنْدُوْبِ.

Dimakruhkan shalat dengan memejamkan mata, kecuali karena terdapat maslahat di dalamnya. Hal ini karena hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apabila berdiri dalam shalat maka janganlah memejamkan kedua matanya, karena hal tersebut menghilangkan pandangan ke tempat yang disunnahkan (melihat tempat sujud).” (Maraqi al-Falah bi Imdadi al-Fatah, Abu al-Barkat Hasan bin ‘Ammar al-Syurunbulali, 129)

Di dalam kitab Al-mughni, Ibnu Qudamah (541-629 H) mencantumkan,

وَيُكْرَهُ أَنْ يَغْمِضَ عَيْنَيْهِ فِيْ الصَّلَاةِ نَصَّ عَلَيْهِ أَحْمَدُ وَقَالَ هُوَ فِعْلُ الْيَهُوْدِ وَكَذَلِكَ قَالَ سُفْيَانُ وَرُوِيَ عَنْ مُجَاهِدِ وَ الثَّوْرِي وَ الْأَوْزَاعِي

Dimakruhkan memejamkan mata ketika shalat, ini merupakan pendapat yang dipilih oleh Imam Ahmad. Beliau berkata, “ini adalah perbuatan orang-orang yahudi, ini  adalah pendapat Sufyan dan riwayat dari Mujahid, ats-Tsauri dan al-Auza’i. (Al-Mughni, Ibnu Qudamah al-Hambali al-Almaqdisi, 1/ 696)

Ibnul Qoyim (w 691-751 H) mengatakan,

وَلَمْ يَكُنْ مِنْ هَدْيِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ تَغْمِيْضُ عَيْنَيْهِ فِيْ الصَّلَاةِ

“Bukan termasuk sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, memejamkan kedua mata ketika shalat.” (Zadul Ma’ad, Ibnu Qoyyim al-Jauziyah, 1/283)

Beliau juga mengatakan,

وَالصَّوَابُ أَنْ يُقَالَ إِنْ كَانَ تَفْتِيْحُ الْعَيْنَيْنِ لَا يَخْلُ بِالْخُشُوْعِ فَهُوَ أَفْضَلُ  وَإِنْ كَانَ يَحُوْلُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْخُشُوْعِ لَمَّا فِيْ قِبْلَتِهِ مِنَ الْزُخْرُفَةِ وَالتَّزْوِيْقِ أَوْ غَيْرِهِ مِمَّا يَشُوْشُ عَلَيْهِ قَلْبُهُ فَهُنَالِكَ لَا يُكْرَهُ التَّغْمِيْضُ قَطْعًا وَالْقَوْلُ بِاسْتِحْبَابِهِ فِيْ هَذَا الْحَالِ أَقْرَبُ إِلَى أُصُوْلِ اْلشَرْعِ وَمَقَاصِدِهْ مِنَ الْقَوْلِ بِالْكَرَاهَةِ.

Kesimpulan yang benar, jika membuka mata (ketika shalat) tidak mengganggu kekhusyukan, maka ini yang lebih afdhal. Dan, apabila saat membuka mata itu terasa mengganggu antara dirinya dan kekhusyukan disebabkan di arah kiblatnya terdapat hiasan, lukisan, atau yang lainnya yang menjadikan hati orang yang shalat menjadi tidak tenang, maka dalam hal ini memejamkan mata tidaklah makruh (yaitu boleh). Dan pendapat yang menyatakan dianjurkan memejamkan mata karena banyak gangguan sekitar, ini lebih mendekati prinsip dan tujuan syar’i dari pada pendapat yang memakruhkannya. (Zadul Ma’ad, Ibnu Qoyyim al-Jauziyah, 1/283).

Ibnu Rajab al-Hambali (736-795 H) berkata,

وَأَمَّا تَغْمِيْضُ الْبَصَرِ فِيْ الصَّلَاةِ فَاخْتَلَفُوْا فِيْهِ فَكَرِهَهُ الْأَكْثَرُوْنَ مِنهُمْ أَبُوْ حَنِيْفَة وَالثَّوْرِي وَاللَيْثُ وَأَحْمَدُ. قَالَ مُجَاهِد هُوَ مِنْ فِعْلِ الْيَهُوْدِ.

Adapun shalat dengan memejamkan mata, para ulama berselisih pendapat. Kebanyakan mereka memakrukkannya. Di antara yang berpendapat demikian adalah Abu Hanifah, ats- Tsauri, al-Laits dan Ahmad (Ahmad bin Hambal). Mujahid berkata, “Perbuatan semacam itu termasuk dari perbuatan orang-orang Yahudi. (Fathu al-Bari Syarhu Shahihi al-Bukhari, Abdurrahman bin Ahmad bin Rajab al-Hambali, 4/ 397) Wallahu a’lam [ ]

Tags: fatwahujjahkonsultasi syariahmajalah fikihmajalah hujjah
ShareTweet

Related Posts

Puasa Syawal di luar Bulan Syawal-Hujjahnet
Fatwa

Puasa Syawal di luar Bulan Syawal, Bolehkah?

7
Hukum Meluruskan dan Merapatkan Shaf Shalat Berjamaah-hujjah.net
Fatwa

Hukum Meluruskan dan Merapatkan Shaf Shalat Berjamaah

41
Haruskah Shalat Jumat Dilaksanakan di Masjid-hujjah.net
Fatwa

Haruskah Shalat Jumat Dilaksanakan di Masjid?

5
Laki-Laki Bercelak-hujjah.net
Fatwa

Laki-Laki Bercelak, Bagaimana Hukumnya?

0

quote

facebook

facebook
hujjah.net

Copyright © 2019 hujjah.net.

Navigasi

  • Tentang Hujjah
  • Kontak Kami
  • Privasi
  • Indeks

Sosial Media Kami

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Khas
  • Ilmu Fikih
    • Kaidah Fikih
    • Ushul Fikih
    • Maqashid Syariah
    • Syarh Matan
    • Hikmah
    • Ulama Fikih
  • Fikih Keluarga
    • Fikih Nisa
    • Usrah
    • Muasyarah
  • Kontroversial
    • Fikih Nazilah
    • Syubhat
    • Kontroversi Fikih
    • Tarjih
  • Tanya Jawab
    • Tanya Jawab Ibadah
    • Tanya Jawab Muamalah
    • Fatwa
    • Fikih Dalil
  • Fikih Muamalah
  • Makalah
  • Resensi
  • Khutbah Jumat
  • Tadabbur

Copyright © 2019 hujjah.net.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In