• Latest
  • Trending
  • All
  • Fikih Nisa
  • Kaidah Fikih
  • Syarh Matan
Mengazani dan Mengikamati Bayi

Mengazani dan Mengikamati Bayi Baru Lahir

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 2)

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 2)

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 2)

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 1)

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 2)

Mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam

Al-Aswad Bin Yazid Perawi Hadits Ahli Ibadah-Hujjahnet

Al-Aswad Bin Yazid Perawi Hadits Ahli Ibadah

Abdullah bin Mubarak-Hujjahnet

Abdullah bin Mubarak Penghulu Para Ulama

Bazar Amal di Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah-Hujjahnet

Bazar Amal di Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Keistimewaan Bulan Dzullhijjah yang Perlu Diketahui-Hujjahnet

Keistimewaan Bulan Dzullhijjah yang Perlu Diketahui

Udhiyah Bukan Sekedar Pesta Daging-Hujjahnet

Udhiyah Bukan Sekedar Pesta Daging

Hal-Hal Yang Harus Diketahui Tentang Udhiyah

Hal-Hal Yang Harus Diketahui Tentang Udhiyah

Syarat Sah Hewan Udhiyah-Hujjahnet

Syarat Sah Hewan Udhiyah

Burung Hud-Hud, Hukuman, dan Ilmu-Hujjahnet

Burung Hud-Hud, Hukuman, dan Ilmu

Udhiyah dalam Syariat Islam-Hujjahnet

Udhiyah Dalam Syariat Islam

  • Tentang Hujjah
  • Kontak Kami
  • Privasi
  • Indeks
Friday, December 18, 2020
hujjah.net
Advertisement
  • Beranda
  • Khas
  • Ilmu Fikih
    • Kaidah Fikih
    • Ushul Fikih
    • Maqashid Syariah
    • Syarh Matan
    • Hikmah
    • Ulama Fikih
  • Fikih Keluarga
    • Fikih Nisa
    • Usrah
    • Muasyarah
  • Kontroversial
    • Fikih Nazilah
    • Syubhat
    • Kontroversi Fikih
    • Tarjih
  • Tanya Jawab
    • Tanya Jawab Ibadah
    • Tanya Jawab Muamalah
    • Fatwa
    • Fikih Dalil
  • Fikih Muamalah
  • Makalah
  • Resensi
  • Khutbah Jumat
  • Tadabbur
hujjah.net

Beranda » Ilmu Fikih » Syarh Matan » Mengazani dan Mengikamati Bayi Baru Lahir

Mengazani dan Mengikamati Bayi Baru Lahir

Reading Time: 2 min
0 0
0
Mengazani dan Mengikamati Bayi
61
SHARES
7
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sering kami dapati pertanyaan mengenai amalan mengazani dan mengikamati telinga bayi yang baru lahir. Masih ada beberapa orang yang ragu mengenai hukum amalan ini. Maka dalam edisi ini kami menampilkan fatwa-fatwa para ulama tentang hal itu.

Muhammad asy-Syarbini al-Khatib asy-Syafi’i rahimahumullah menenjelaskan,

يُسَنُّ أَنْ يُؤَذَّنَ فِي أُذُنِ الْمَوْلُودِ الْيُمْنَى وَيُقَامَ فِي الْيُسْرَى لِخَبَرِ ابْنِ السِّنِيِّ مَنْ وُلِدَ لَهُ مَوْلُودٌ فَأَذَّنَ فِي أُذُنِهِ الْيُمْنَى وَأَقَامَ فِي الْيُسْرَى لَمْ تَضُرَّهُ أُمُّ الصِّبْيَانِ

Disunahkan mengazani telinga kanan dan mengikamati telinga kiri bayi yang baru lahir. Karena terdapat informasi dari Ibnu as-Siniy, “Barang siapa yang anaknya telah lahir, azanilah telinga kanan dan ikamatilah telinga kirinya, dengan begitu Ummu Sibyan (nama setan) tidak akan bisa mencelakainya.” (Al-Iqna’ fi hilli Alfazi Abi Syuja’, Muhammad asy-Syarbini al-Khatib, 2/595)

An-Nawawi asy-Syafi’i rahimahumullah juga menjelaskan,

السُنَّةُ أَنْ يُؤَذِّنَ فِيْ أُذُنِ الْمَوْلُوْدِ عِنْدَ وِلَادَتِهِ ذَكَرًا كَانَ أَوْ أُنْثَى وَيَكُوْنُ الْأَذَانُ بِلَفْظِ أَذَانِ الصَّلَاةِ …..، قَالَ جَمَاعَةٌ مِنْ أَصْحَابِنَا يَسْتَحِبُّ أَنْ يُؤَذِّنَ فِيْ أُذُنِهِ الْيُمْنَى وَيُقِيْمَ الصَّلَاةَ فِيْ أُذُنِهِ الْيُسْرَى

Sunah mengazani telinga bayi ketika dilahirkan, baik laki-laki atau perempuan. Adapun lafal azan sebagaimana lafal azan untuk shalat…. Sekelompok ulama dari mazhab kami berpendapat, “Mengazani telinga kanan dan mengikamati telinga kiri (bayi yang baru lahir) adalah dianjurkan.” (Al-Majmu’, Abu Zakariya Ahmad bin Syarf an-Nawawi, 8/442)

Baca Juga: Adzan Dengan Menggunakan Rekaman, Bolehkah?

Ibnu Abidin al-Hanafi rahimahumullah menjelaskan di dalam bukunya,

مَطْلَبٌ فِي الْمَوَاضِعِ الَّتِي يُنْدَبُ لَهَا الْأَذَانُ فِي غَيْرِ الصَّلَاةِ قَوْلُهُ لَا يُسَنُّ لِغَيْرِهَا أَيْ مِنْ الصَّلَوَاتِ وَإِلَّا فَيُنْدَبُ لِلْمَوْلُودِ.

Pembahasan tentang “Tempat-tempat yang disunahkan untuk mengumandangkan azan selain shalat (lima waktu).” Perkataannya, “Tidak disunahkan untuk selain itu,” maksudnya adalah selain untuk shalat lima waktu. Dan yang dikecualikan adalah (azan) untuk bayi yang baru dilahirkan (maka disunnahkan). (Raddul Mukhtar ‘Ala Ad-Durrul Mukhtar, Muhammad Amin Ibnu Abidin, 2/50)

Muhammad bin Muhammad bin Abdurrahman al-Maliki al-Maghribi menjelaskan,

وَكَرِهَ مَالِكٌ أَنْ يُؤَذَّنَ فِي أُذُنِ الصَّبِيِّ الْمَوْلُودِ

Imam Malik memakruhkan azan di telinga bayi yang baru lahir.

قَالَ جَمَاعَةٌ مِنْ أَصْحَابِنَا: يُسْتَحَبُّ أَنْ يُؤَذِّنَ فِي أُذُنِ الصَّبِيِّ الْيُمْنَى، وَيُقِيمَ الصَّلَاةَ فِي أُذُنِهِ الْأُخْرَى، وَقَدْ رَوَيْنَا فِي سُنَنِ أَبِي دَاوُد وَالتِّرْمِذِيِّ عَنْ أَبِي رَافِعٍ، قَالَ: رَأَيْت رَسُولَ اللَّه صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَذَّنَ فِي أُذُنِ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ حِينَ وَلَدَتْهُ فَاطِمَةُ بِالصَّلَاةِ قَالَ التِّرْمِذِيُّ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Sekelompok ulama dari mazhab kami (Maliki) berpendapat, “Dianjurkan mengazani telinga kanan bayi dan mengikamati telinga kirinya. Sungguh kami meriwayatkan di dalam sunan Abu Daud dan at-Tirmidzi dari Abu Rafi’, dia berkata, ‘aku melihat Nabi n mengazani telinga al-Husain bin Ali setelah Fatimah melahirkannya dengan azan sebagaimana azan shalat.’ At-Tirmidzi berkata, “Hadits hasan shahih”.

Beliau juga menceritakan,

قَالَ الشَّيْخُ يُوسُفُ بْنُ عُمَرَ اسْتَحَبَّ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ أَنْ يُؤَذِّنَ فِي أُذُنِ الصَّبِيِّ، وَيُقِيمَ حِينَ يُولَدُ

Syaikh Yusuf bin Umar barkata, “Sebagian para ahli ilmu menganjurkan untuk mengazani dan mengikamati telinga bayi ketika lahir.” (Mawahibul Jalil fi Syarhi Mukhtashar asy-Syaikh Khalil, Muhammad bin Muhammad bin Abdurrahman al-Maliki al-Maghribi, 3/321)

Abdullah bin Ahmad bin Qudamah al-Maqdisi al-Hambali rahimahumullah menjelaskan,

قاَلَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ يَسْتَحِبُّ لِلْوَالِدِ أَنْ يُّؤَذِّنَ فِيْ أُذُنِ ابْنِهِ حِيْنَ يُوْلَدُ لِمَا رَوَى عَبْدُ اللهِ ابْنِ رَافِعِ عَنْ أُمِّهِ أَنَّ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أّذَّنَ فِيْ أُذُنِ الْحَسَنِ حِيْنَ وَلَدَتْهُ فَاطِمَةُ

Sebagian ahli ilmu berkata, “Dianjurkan bagi orang tua untuk mengazani telinga anaknya ketika lahir. Abdullah bin Rafi’ meriwayatkan dari ibunya bahwa Nabi n mengazani telinga al-Hasan ketika Fatimah melahirkannya.” (Al-Mughni, Abdullah bin Ahmad bin Qudamah al-Maqdisi, 11/120)

Al-Bahuti al-Hambali rahimahumullah juga mengatakan,

وَسَنَّ أَنْ يُؤَذِّنَ فِيْ أُذُنِ الْمَوْلُوْدِ الْيُمْنَى ذَكَرًا كَانَ أَوْ أُنْثَى حِيْنَ يُوْلَدُ وَأَنْ يُقِيْمَ فِيْ الْيُسْرَى

Dan telah disunnahkan untuk mengazani telinga kanan bayi yang telah dilahirkan dan mengikamati telinga kirinya, baik bayi laki-laki atau perempuan. (Kasyaful Qina’ ‘An Matnil Iqna’, Mansur bin Yunus bin Idris al-Bahuti, 3/28) Wallahu a’lam. []

Oleh: Luthfi Fathoni

Tags: adzan untuk bayi bolehkah?adzan untuk bayuazan untuk bayi yang baru lahirbayi baru lahir harus diadzani? mengapa?hukum adzan saat bayi baru lahirhukum mengadzani bayikultumkumpulan artikel fiqihkumpulan ceramah singkatmajalh fiqihmajalh islammengadzani bayi yang baru lahirmengazani bayiMengazani dan Mengikamati Bayisunnah saat bayi lahirsyarh matanyang harus dilakukan saat bayi baru lahir
Share61Tweet

Related Posts

rukun shalat
Ilmu Fikih

Niat Sebagai Rukun Pertama Shalat

90
Wajib Menghadap Kiblat Ketika Shalat-hujjah.net
Syarh Matan

Wajib Menghadap Kiblat Ketika Shalat

6
Menyucikan Najis Anjing Dan Babi
Syarh Matan

Menyucikan Najis Anjing Dan Babi

11
Bangkai yang Tidak Najis
Syarh Matan

Bangkai yang Tidak Najis

273

quote

facebook

facebook
hujjah.net

Copyright © 2019 hujjah.net.

Navigasi

  • Tentang Hujjah
  • Kontak Kami
  • Privasi
  • Indeks

Sosial Media Kami

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Khas
  • Ilmu Fikih
    • Kaidah Fikih
    • Ushul Fikih
    • Maqashid Syariah
    • Syarh Matan
    • Hikmah
    • Ulama Fikih
  • Fikih Keluarga
    • Fikih Nisa
    • Usrah
    • Muasyarah
  • Kontroversial
    • Fikih Nazilah
    • Syubhat
    • Kontroversi Fikih
    • Tarjih
  • Tanya Jawab
    • Tanya Jawab Ibadah
    • Tanya Jawab Muamalah
    • Fatwa
    • Fikih Dalil
  • Fikih Muamalah
  • Makalah
  • Resensi
  • Khutbah Jumat
  • Tadabbur

Copyright © 2019 hujjah.net.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In