Manfaat Wudhu dalam Mencegah Penularan Virus Corona
Setiap perintah dan larangan dalam syariat Allah Ta’ala senantiasa mengandung manfaat dan hikmah yang agung bagi umat manusia.
Sebagian manfaat tersebut telah disebutkan dalam ayat Al-Quran dan hadits nabawi.
Sebagian lain diketahui melalui pengkajian dan penelitian.
Sebagian lain sampai saat ini belum berhasil disingkap oleh akal dan kemampuan manusia yang serba terbatas.
Adapun wudhu sebagai salah satu ibadah yang diperintahkan Allah, tak lepas dari beragam manfaat dan hikmah.
Penelitian modern di bidang kedokteran telah menemukan banyak manfaat dan hikmah di balik ibadah wudhu terhadap fisik kaum muslimin.
Kini, pada saat dunia mengalami pandemi corona, syariat wudhu semakin terasa manfaatnya.
Sebagaimana dijelaskan oleh sumber-sumber medis, virus covid-19 memiliki kemampuan menular yang sangat cepat dari seorang pasien kepada para dokter dan perawat yang merawatnya.
Juga dari seorang pengidap virus covid-19 yang meskipun ia tampak sehat-sehat saja, kepada anak, istri, suami, kerabat, tetangga, kawan kerja dan orang-orang yang berinteraksi secara langsung dengan dirinya.
Faktor penularan yang cepat, dan kadang-kadang tidak disertai rasa sakit pada bagian tubuh manapun, merupakan momok dari virus covid-19.
Seringkali orang yang telah terinfeksi virus ini merasa dirinya sehat, tidak menampakkan gejala sakit yang berarti, sehingga ia tetap berinteraksi secara luas dengan orang-orang di sekitarnya.
Secara umum, membasuh anggota badan yang sering terkena debu sangatlah penting untuk menjaga kesehatan.
Sepanjang hari, bagian tubuh ini terkena berbagai virus, bakteri dan mikroba yang membahayakan.
Jumlahnya bisa mencapai jutaan setiap sentimeter persegi udara.
Berbagai virus, bakteri dan mikroba tersebut menyerang tubuh manusia melalui kulit dan bagian tubuh lainnya yang terbuka.
Ketika seorang muslim berwudhu, kelompok virus, bakteri dan mikroba tersebut akan bereaksi dan mengalami kelumpuhan total.
Apalagi jika pembasuhan disertai dengan pemijatan yang benar, merata dan memakai sabun atau cairan hand sanitizer.
Bagi seorang muslim, wudhu adalah ibadah yang berpahala.
Seorang muslim sangat dianjurkan untuk menjaga wudhunya.
Diriwayatkan dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمُ الصَّلَاةُ، وَلَنْ يُحَافِظَ عَلَى الْوُضُوءِ إِلَّا مُؤْمِنٌ
“Ketahuilah bahwasanya sebaik-baik amalan kalian adalah shalat dan sekali-kali tidak ada yang mampu menjaga wudhu selain seorang mukmin.” (HR. Ahmad No. 22378; HR. Ibnu Majah No. 227; HR. Ad-Darimi No. 655, dan lainnya)
Seorang muslim harus dalam keadaan telah berwudhu setiap kali hendak mengerjakan shalat wajib dan shalat sunah.
Ia juga dianjurkan berwudhu lebih dahulu saat hendak membaca Al-Quran dan amal-amal kebajikan lainnya.
Dengan kebiasaan menjaga wudhu tersebut, kebersihan telapak tangan, dan anggota tubuhnya lainnya akan terpelihara.
Hal itu berperan besar dalam mencegah dirinya dari terpapar oleh virus covid-19 atau menularkannya kepada orang lain.
Membasuh Kedua Telapak Tangan
Di antara faktor yang sangat merepotkan dari virus covid-19 adalah kemampuannya untuk bertahan di permukaan sebuah obyek yang ditempelinya.
Penelitian Lembaga Biologi Molekuler Eijkman menyebutkan virus covid-19 mampu bertahan di permukaan kertas selama 4 sampai 5 hari, di atas permukaan plastik selama 5 hari, di atas permukaan kayu selama 4 hari, di atas permukaan kaca selama 4 hari, di atas permukaan besi selama 2 hari, di atas sarung tangan medis selama 8 jam, dan di atas permukaan aluminium selama 2 sampai 8 jam.
Dalam hal ini, telapak tangan manusia adalah bagian tubuh yang paling sering bersentuhan langsung dengan permukaan obyek-obyek tersebut.
Misalnya, telapak tangan seorang guru, murid, mahasiswa, atau tukang foto kopi senantiasa bersentuhan dengan kertas.
Seorang tukang kayu atau kuli bangunan senantiasa berurusan dengan kayu.
Hampir semua orang yang beraktivitas akan bersentuhan dengan benda-benda yang potensial menjadi media penularan virus covid-19.
Jika seseorang terkena virus covid-19, lalu ia batuk atau bersin, dan ditutup dengan telapak tangannya; maka virus covid-19 sangat berpotensi menempel pada telapak tangannya tersebut.
Jika kemudian telapak tangannya memegang benda-benda seperti uang, gagang pintu, buku, kertas, makanan atau obyek lainnya; maka virus covid-19 dapat bertahan di obyek tersebut dalam waktu yang relatif lama. Akibatnya, orang-orang yang memegang obyek-obyek tersebut dapat tertulari virus covid-19 tanpa sadar.
Dari sinilah semakin terasa pentingnya sering mencuci kedua telapak tangan; apalagi bila disertai dengan sabun atau hand sanitizer.
Gerakan wudhu diawali dengan membasuh kedua telapak tangan.
Basuhan kedua telapak tangan tersebut dilakukan dengan mengguyurkan air pada bagian dalam dan bagian luar telapak tangan.
Selain itu dianjurkan untuk membasuh bagian sela-sela jari.
Apabila hal itu ditambah dengan air sabun, maka insyaAllah akan efektif untuk membunuh virus covid-19 dari telapak tangan.
Diriwayatkan dari Laqith bin Shabrah al-Muntafiqi radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أَسْبِغِ الْوُضُوءَ وَخَلِّلْ بَيْنَ الأَصَابِعِ وَبَالِغْ فِى الاِسْتِنْشَاقِ إِلاَّ أَنْ تَكُونَ صَائِمًا
“Sempurnakanlah wudhu, basuhlah sela-sela jari-jari tangan dan hiruplah air ke dalam hidung dengan kuat lalu keluarkanlah, kecuali jika engkau sedang melakukan shaum.” (HR. Abu Daud no. 142; HR. At-Tirmidzi No. 38; HR. Ibnu Majah no. 448; HR. Ahmad no. 16381)
Membasuh kedua telapak tangan dan menggosok sela-sela jari dengan air bersih pada dasarnya dapat menghilangkan kuman dan bakteri yang ada di tangan hingga 90%.
Hal ini juga dapat membantu kita terhindar dari penyakit, terutama penyakit kulit.
Dunia medis modern menganjurkan kepada siapa pun untuk sering-sering membasuh kedua telapak tangan agar terhindar dari virus corona.
Pembasuhan kedua telapak tangan tersebut dianjurkan kurang lebih setiap jam sekali.
Bisa juga dilakukan lebih sering, khususnya jika seseorang berulang kali bersalaman atau bersentuhan kulit dengan banyak orang.
Berkumur
Ilmu kedokteran modern menemukan bahwa berkumur dapat menjaga mulut dan tekak, yaitu saluran antara rongga mulut dan kerongkongan, dari peradangan.
Berkumur juga menjaga gusi dari infeksi.
Selain itu, juga dapat menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dengan menghilangkan sisa-sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi setelah makan.
Manfaat penting lainnya yaitu mengeluarkan beragam bakteri dan kuman yang mungkin telah mencapai mulut, lidah, dan rongga mulut.
Berkumur menjadi penting demi mencegah masuknya virus covid-19 ke rongga mulut, saluran pernafasan maupun salurun makanan.
Virus, bakteri dan kuman diharapkan ikut tercuci-bersih dan dikeluarkan dari dalam mulut bersamaan dengan keluarnya air kumur-kumur.
Abdullah bin Zaid radhiyallahu ‘anhu menjelaskan tata cara wudhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
فَدَعَا بِمَاءٍ فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ فَغَسَلَ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْثَرَ ثَلَاثًا
“Beliau SAW meminta didatangkan air, lalu beliau menuangkan air kepada kedua telapak tangan beliau dan beliau mencucinya sebanyak dua kali. Setelah itu beliau berkumur-kumur tiga kali, menghirup air ke dalam hidung dan mengeluarkannya sebanyak tiga kali pula.” (HR. Al-Bukhari no. 185; HR. Muslim no. 235, lafal ini adalah lafal Al-Bukhari)
Memasukkan Air ke Hidung dan Mengeluarkannya
Lubang hidung merupakan salah satu tempat bersarangnya berbagai bakteri dan mikroba.
Virus corona dapat memasuki saluran pernafasan seseorang melalui lubang hidung.
Aktivitas menghirup air ke melalui lubang hidung lalu mengeluarkannya kembali akan membuat lubang menjadi bersih.
Selain itu, lubang hidung juga terbebas dari radang dan serangan bakteri.
Hal itu akan berimbas pada kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan, karena ia terhindar dari penyebaran mikroba dari lubang hidung ke anggota-anggota tubuh lainnya.
Berbagai riset dan penelitian ilmiah yang dilakukan beberapa tim medis dari Alexandria University, Mesir menunjukkan bahwa mayoritas orang yang berwudhu secara rutin, hidungnya terlihat bersih dan bebas dari debu, bakteri, dan mikroba.
Wallahu a’lam bish-shawab [Abu Ammar/hujjah.net]
REFERENSI:
Yusuf al-Hajj Ahmad, Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam Al-Qur’an dan Sunah.