• Latest
  • Trending
  • All
  • Fikih Nisa
  • Kaidah Fikih
  • Syarh Matan
Khiyar Dalam Transaksi

Khiyar Dalam Transaksi (bag. I)

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 2)

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 2)

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 2)

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 1)

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 2)

Mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam

Al-Aswad Bin Yazid Perawi Hadits Ahli Ibadah-Hujjahnet

Al-Aswad Bin Yazid Perawi Hadits Ahli Ibadah

Abdullah bin Mubarak-Hujjahnet

Abdullah bin Mubarak Penghulu Para Ulama

Bazar Amal di Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah-Hujjahnet

Bazar Amal di Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Keistimewaan Bulan Dzullhijjah yang Perlu Diketahui-Hujjahnet

Keistimewaan Bulan Dzullhijjah yang Perlu Diketahui

Udhiyah Bukan Sekedar Pesta Daging-Hujjahnet

Udhiyah Bukan Sekedar Pesta Daging

Hal-Hal Yang Harus Diketahui Tentang Udhiyah

Hal-Hal Yang Harus Diketahui Tentang Udhiyah

Syarat Sah Hewan Udhiyah-Hujjahnet

Syarat Sah Hewan Udhiyah

Burung Hud-Hud, Hukuman, dan Ilmu-Hujjahnet

Burung Hud-Hud, Hukuman, dan Ilmu

Udhiyah dalam Syariat Islam-Hujjahnet

Udhiyah Dalam Syariat Islam

  • Tentang Hujjah
  • Kontak Kami
  • Privasi
  • Indeks
Thursday, March 4, 2021
hujjah.net
Advertisement
  • Beranda
  • Khas
  • Ilmu Fikih
    • Kaidah Fikih
    • Ushul Fikih
    • Maqashid Syariah
    • Syarh Matan
    • Hikmah
    • Ulama Fikih
  • Fikih Keluarga
    • Fikih Nisa
    • Usrah
    • Muasyarah
  • Kontroversial
    • Fikih Nazilah
    • Syubhat
    • Kontroversi Fikih
    • Tarjih
  • Tanya Jawab
    • Tanya Jawab Ibadah
    • Tanya Jawab Muamalah
    • Fatwa
    • Fikih Dalil
  • Fikih Muamalah
  • Makalah
  • Resensi
  • Khutbah Jumat
  • Tadabbur
hujjah.net

Beranda » Fikih Muamalah » Khiyar Dalam Transaksi (bag. I)

Khiyar Dalam Transaksi (bag. I)

Reading Time: 4min read
0 0
A A
0
Khiyar Dalam Transaksi
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Setelah transaksi berlangsung dan selesai dilakukan, terkadang ada beberapa hal yang menjadikan kepuasan pelaku transaksi terusik. Mengingat prinsip berlakunya jual beli adalah atas dasar suka sama suka, maka syariat Islam memberi kesempatan kepada pelaku transaksi untuk memilih antara melangsungkan jual beli atau mengurungkannya. Dalam islam ini disebut dengan khiyar.

KHIYAR DALAM TRANSAKSI

DEFINISI

Secara etimologi khiyar berarti antonim dari kejelekan, bermakna memilih (antara 2 perkara) atau bermakna juga buah mentimun, (Zainudin Abdul Qadir al-Hanafi, Muhtar As-Shahah, tahqiq: Yusuf Syaikh Muhammad, (Beirut: Al-Maktabah Al-‘Ashriyah, Cet-5, 1420 H), 99). Sedangkan secara terminologi berarti hak bagi pelaku transaksi untuk memilih antara 2 hal, meneruskan transaksi atau membatalkannya, atau hak untuk menentukan pilihan. (Lihat Muhammad Yusuf Musa, Al-Amwal wa Nadzariyah al-Aqdi, (Dar Al-Fikr, 1998), 466)

Adanya hak khiyar bagi pelaku transaksi berdasarkan sabda Rasulullah SAW

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ «المُتَبَايِعَيْنِ بِالخِيَارِ فِي بَيْعِهِمَا مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا، أَوْ يَكُونُ البَيْعُ خِيَارًا»

Artinya: dari Ibnu Umar R.a, dari Nabi n berkata: dua orang yang melakukan jual beli memiliki hak khiyar selama belum berpisah, atau dalam jual beliau itu boleh melakukan khiyar. (HR. Bukhari, No: 2107 dan Muslim, No: 1531)

Secara umum pemberlakuan khiyar ini dimaksudkan untuk memastikan kerelaan dan kepuasan pelaku transaksi terhadap objek yang ditransaksikan. Sehingga tidak tercampur didalam hak kepemilikannya sesuatu yang tidak disukainya, (Ahkam al-Mualamat, 127).

MACAM-MACAM KHIYAR

Khiyar dalam transaksi jual beli banyak sekali macamnya. Menurut ulama Hanafiyah jumlah khiyar ada 17 macam. sedangkan ulama malikiyah membagi khiyar menjadi dua bagian, yaitu khiyar at-tarawwi yaitu dengan melihat dan meneliti. Kedua khiyar naqishah, yakni apabila terdapat kekurangan atau aib pada barang yang dijual.

Ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa khiyar terbagi dua; Pertama, khiyar at-tasyahhi, yakni khiyar yang diberikan oleh pelaku transaksi sesuai dengan kehendaknya tanpa dikaitkan dengan apa yang terjadi pada barang, namun dikaitkan dengan tempat atau syarat yang diajukan. Kedua, khiyar naqhisah yang disebabkan adanya perbedaan dalam lafazh atau adanya manipulasi berupa tindakan atau adat kebiasaan.

Sedangkan ulama Hanabilah berpendapat khiyar itu ada delapan macam, yaitu; Khiyar Masjlis, Khiyar Syarat, Khiyar Ghubn, Khiyar Tadlis, Khiyar Aib, Khiyar Takhbir Bitsaman, Khiyar bisababi takhaluf, Khiyar ru’yah. (Lihat Wahbah Az-Zuhaili, Al-Fiqhu Al-Islami Wa Adillatuhu, (Damaskus: Dar Al-Fikri, cet-2, 1985), 5 /197-199)

Dari sekian banyak macam khiyar, nampak bahwa para fuqaha tidak bersepakat kecuali pada sebagian macam khiyar yang ada. Selebihnya mereka berpendapat didalamnya.

Namun sebagaimana disebutkan oleh Dr. Yusuf Abdul Fattah al-Murshifi, jika dilihat dari sudut pandang yang lain. Ada sebagian khiyar yang berlaku berdasarkan ketentuan nash syar’i meskipun tidak disyaratkan dalam transaksi. Artinya khiyar tersebut berlaku secara otomatis. Diantara khiyar tersebut adalah khiyar ru’yah, khiyar aib dan khiyar majlis.

Sebaliknya ada khiyar yang berlaku berdasarkan syarat. Maksudnya khiyar tersebut akan berlaku ketika disyaratkan dalam transaksi, seperti khiyar syarat dan khiyar ta’yin. Kali ini akan diulas kedua khiyar ini.

KHIYAR SYARAT

Menurut Sayyid Sabiq khiyar syarat adalah suatu khiyar dimana seseorang membeli sesuatu dari pihak lain dengan ketentuan dia boleh melakukan khiyar pada masa atau waktu tertentu, walaupun waktu tersebut lama. Jika ia menghendaki maka ia dapat melangsungkan jual beli atau membatalkannya. (Sayyid Sabiq, Fikih Sunah, (Kairo, TT), 3/112)

Dasar hukum khiyar syarat adalah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, beliau berkata,

أَنَّ رَجُلًا ذَكَرَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّهُ يُخْدَعُ فِي البُيُوعِ، فَقَالَ: «إِذَا بَايَعْتَ فَقُلْ لاَ خِلاَبَةَ»  و زاد ابن إسحاق: ثُمَّ أَنْتَ بِالْخِيَارِ فِي كُلِّ سِلْعَةٍ ابْتَعْتَهَا ثَلَاثَ لَيَالٍ , فَإِنْ رَضِيتَ فَأَمْسِكْ وَإِنْ سَخِطْتَ فَارْدُدْ

Ada seorang lelaki datang mengadu kepada Rasulullah, bahwa dia sering tertipu dalam jual beli. Maka beliau bersabda, ”Ketika jual beli katakanlah tidak ada tipuan”. Dan ada tambahan dari Ibnu Ishaq, “kemudian kamu memiliki hak khiyar dari tiap barang yang kamu beli selama 3 hari, jika kamu mau bisa kamu ambil (beli) jika tidak maka bisa dikembalikan.” (HR. Bukhari, No: 2117 dan Muslim, No: 48 dan Sunan al-Kubra karya al-Baihaqi, No 10459, 5/449)

Secara jelas hadits diatas menunjukkan disyariatkannya khiyar syarat. Khiyar ini berlaku baik bagi penjual maupun bagi pembeli. Untuk waktu yang disepakati oleh para ulama adalah 3 hari atau dibawahnya. (Kamaludin Ibn al-Humam, Fathul Qadir, (Dar al-Fikr, TT), 6/300, 321)

Khiyar syarat berakhir bilamana, pertama, transaksi diteruskan atau dibatalkan pada masa khiyar. Kedua, masa khiyar berakhir tanpa ada konfirmasi dari kedua pelaku transaksi.

Ketiga, barangnya rusak ketika telah diterima pembeli, baik karena pembeli sendiri, karena orang lain atau karena kejadian alam. Keempat, objek transaksi bertambah, baik dengan tambahan yang melekat pada objek atau terpisah. Kelima, pihak yang memiliki khiyar meninggal dunia menurut madzhab hanafi dan hambali. (Lihat Muhammad Musthafa Syalabi, Al-Madkhal fi al-Fiqh al-Islami, (Beirut: Ad-Dar al-Jami’iah, Cet-10, 1405), 604-605)

KHIYAR TA’YIN

Menurut Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili khiyar ta’yin adalah Kesepakatan kedua pelaku transaksi dalam mengakhirkan penentuan objek yang akan ditransaksikan, seperti halnya transaksi pada 2 atau 3 barang, kemudian ditentukan salah satunya dalam jangka waktu 3 hari. Khiyar ini diperbolehkan oleh madzhab Hanafi dengan dalil istihsan disebabkan manusia membutuhkannya, (Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, 5/202).

Ada sebagian orang yang mampu memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya sendirian. Namun tak sedikit orang yang disibukkan dengan persoalan lain sehingga tidak mungkin baginya untuk pergi berbelanja barang yang dia butuhkan.

Ada beberapa syarat agar khiyar ini berlaku. Diantaranya, pertama, khiyar ini terjadi pada 2 atau 3 objek barang. Sebab khiyar ini diperbolehkan berdasarkan istihsan yang menyelisihi qiyas. Sehingga sesuatu yang diperbolehkan karena kondisi darurat, maka kebolehannya dibatasi dengan kebutuhannya.

Kedua, objek yang menjadi pilihan itu berbeda-beda kualitasnya, sehingga tidak ada gunanya jika sekiranya barang-barang itu sama. Ketiga, objeknya ditentukan item dan harganya, guna mengurangi ketidak jelasan dalam transaksi. Keempat, harus dibatasi waktu menurut pendapat yang terkuat dalam madzhab Hanafi.

baca juga: Dalam Transaksi (bag II)

Khiyar ini gugur jika, pertama, pilihan sudah ditentukan baik secara tegas atau dengan isyarat, seperti tindakan yang menunjukkan keridhaan. Kedua, jika ada objek yang rusak ditangan pembeli, sehingga tidak mungkin dikembalikan, barang sisa adalah titipan, dan yang rusak harus diganti, (Lihat Akmaluddin al-Babarti, Al-Inayah Syarh al-Hidayah, (Dar Al-Fikr, TT), 6/328) Wallahu A’lam Bisshawab.

# Khiyar Dalam Transaksi  # Khiyar Dalam Transaksi  # Khiyar Dalam Transaksi  # Khiyar Dalam Transaksi  #

Ilyas Mursito

Tags: muamalah
ShareTweet

Related Posts

Hukum Menimbun Barang Saat Terjadi Krisis-hujjah.net
Fikih Muamalah

Hukum Menimbun Barang Saat Terjadi Krisis

0
Klasifikasi Transaksi Lelang-hujjah.net
Fikih Muamalah

Klasifikasi Transaksi Lelang

0
Mengenal Transaksi Sistem Lelang-hujjah.net
Fikih Muamalah

Mengenal Transaksi Sistem Lelang

0
Riba dalam Beberapa Transaksi
Fikih Muamalah

Riba dalam Beberapa Transaksi

0

quote

facebook

facebook
hujjah.net

Copyright © 2019 hujjah.net.

Navigasi

  • Tentang Hujjah
  • Kontak Kami
  • Privasi
  • Indeks

Sosial Media Kami

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Khas
  • Ilmu Fikih
    • Kaidah Fikih
    • Ushul Fikih
    • Maqashid Syariah
    • Syarh Matan
    • Hikmah
    • Ulama Fikih
  • Fikih Keluarga
    • Fikih Nisa
    • Usrah
    • Muasyarah
  • Kontroversial
    • Fikih Nazilah
    • Syubhat
    • Kontroversi Fikih
    • Tarjih
  • Tanya Jawab
    • Tanya Jawab Ibadah
    • Tanya Jawab Muamalah
    • Fatwa
    • Fikih Dalil
  • Fikih Muamalah
  • Makalah
  • Resensi
  • Khutbah Jumat
  • Tadabbur

Copyright © 2019 hujjah.net.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In