Akal sehat dan fitrah yang lurus akan dapat menilai bahwa zina adalah perbuatan yang keji, buruk, dan salah. Keduanya mampu memberikan penilaian tersebut, bahkan sebelum turunnya kitab suci dan dakwah para nabi.
Oleh karena itu, orang-orang yang fitrahnya masih lurus mampu menjauhi zina dan penyimpangan seksual lainnya, meskipun dakwah Islam belum sampai kepada mereka.
Salah satu contohnya adalah Muhammad bin Abdullah n, Abu Bakar As-Shiddiq, Utsman bin Affan, dan tokoh-tokoh mulia lainnya di kota Makkah. Sejak zaman jahiliyah, mereka telah menjauhi zina dan penyimpangan seksual lainnya.
Utsman bin Affan c berkata, “Demi Allah, saya tidak pernah berzina, pada zaman jahiliyah maupun pada zaman Islam.” (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Majah)
Baca Juga :Zina Penyebab Derita Dunia
Tak hanya kaum laki-laki, kaum wanita yang masih lurus fitrahnya pun menjauhi zina dan penyimpangan seksual lainnya sejak zaman jahiliyah. Pada peristiwa Fathu Makkah, saat Nabi Muhammad ﷺ membai’at kaum wanita untuk tidak berzina, Hindun binti Uqbah heran. Ia bertanya, “Wahai Rasulullah, apa ada wanita merdeka yang berzina?” Beliau n menjawab, “Tentu saja, tidak ada wanita merdeka yang berzina.” Demikian riwayat Ibnu Jarir at-Thabari dan Ibnu Katsir ad-Dimasyqi.
Dengan turunnya wahyu Al-Qur’an dan AS-Sunnah kepada Rasulullah ﷺ, larangan terhadap zina dan penyimpangan seksual lainnya semakin ditegaskan kembali. Banyak ayat Al-Qur’an dan hadits nabawi menjelaskan keharaman zina dan penyimpangan seksual lainnya. Demikian pula, banyak ayat Al-Qur’an dan hadits nabawi memuji orang-orang beriman yang menjauhi zina dan segala bentuk penyimpangan seksual lainnya.
Ilmu pengetahuan modern membuktikan bahwa zina dan berbagai penyimpangan seksual lainnya adalah penyebab utama kemunculan banyak penyakit menular seksual. Jutaan manusia di muka bumi, laki-laki maupun perempuan, terkena berbagai penyakit menular seksual akibat hubungan seksual yang melanggar syariat Allah. Di antara penyakit tersebut adalah Kista Bartholin.
PENYAKIT KISTA BARTHOLIN
Penyakit kista merupakan penyakit berbahaya yang pada umumnya sering menyerang kaum wanita. Kista merupakan cairan yang membentuk benjolan pada indung telur. Adapun Bartholin adalah kelenjar yang terletak pada kedua sisi bibir vagina pada alat kelamin perempuan. Kelenjar Bartholin mengeluarkan cairan yang berperan sebagai pelumas saat berhubungan seksual. Kelenjar ini kecil sehingga tidak mudah terdeteksi oleh tangan maupun mata.
Penyakit kista Bartholin adalah penyakit menular seksual yang timbul pada area Bartholin. Kista Bartholin terbentuk ketika terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar Bartholin. Kista tersebut bisa berukuran kecil dan tidak menimbulkan rasa sakit, namun bisa juga sebaliknya.
PENYEBAB KISTA BARTHOLIN
Cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar Bartholin mengalir melewati saluran langsung menuju vagina. Saluran yang tersumbat akan menampung kelebihan cairan, kemudian berkembang menjadi kista. Kista Bartholin dapat makin membesar setelah berhubungan seksual karena penambahan cairan yang diproduksi kelenjar Bartholin saat terjadi hubungan seksual.
Penyumbatan kelenjar Bartholin disebabkan oleh beberapa faktor, seperti infeksi bakteri, iritasi jangka panjang, atau peradangan. Infeksi kista Bartholin dapat disebabkan oleh bakteri penyebab infeksi menular seksual (IMS), yaitu bakteri Neisseria Gonorrhoeae yang menyebabkan penyakit gonore atau kencing nanah, dan bakteri Chlamydia trachomatis yang menyebabkan penyakit Chlamydia. Bakteri lainnya adalah Escherichia coli atau E. coli yang sering menjadi penyebab diare dan keracunan makanan.
BAHAYA KISTA BARTHOLIN
Bila terjadi infeksi, ukuran kista Bartholin bisa membesar dalam kurun waktu beberapa jam atau hari. Infeksi menyebabkan pembengkakan pada kista disertai dengan munculnya nanah (abses) dan terasa sakit. Hal tersebut menyebabkan penderita kesulitan untuk duduk, berjalan, atau berhubungan seksual. Selain itu, ia juga dapat menyebabkan penderita mengalami demam.
Hal yang lebih berbahaya adalah apabila penyebab kista Bartholin tersebut berupa bakteri penyebab infeksi menular seksual. Jika bakteri tersebut Neisseria Gonorrhoeae, maka penderita dapat mengalami penyakit kencing nanah (gonore) pada alat kelaminnya. Adapun jika penyebabnya adalah bakteri Chlamydia Trachomatis, maka penderitanya dapat mengalami penyakit Chlamydia.
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah timbulnya infeksi berulang atau infeksi yang menyebar ke darah dan seluruh tubuh. Para dokter menyatakan bahwa wanita pengidap Kista Bartholin yang sudah berusia 40 tahun ke atas, memiliki kemungkinan perkembangan kista tersebut menjadi sel kanker. Wallahu a’lam []
REFERENSI
Yusuf al-Hajj Ahmad, Al-I’jaz al-Ilmi fil Qur’an al-Karim wa as-Sunnah al-Muthahharah (Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam Al-Qur’an dan Sunah), Jakarta: PT. Kharisma Ilmu, cet. 2, 2010.
hellosehat.com
doktersehat.com