• Latest
  • Trending
  • All
  • Fikih Nisa
  • Kaidah Fikih
  • Syarh Matan
Antara Surga Dan Neraka

Antara Surga Dan Neraka

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 2)

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 2)

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 2)

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 1)

Penghinaan terhadap Rasulullah (bagian 2)

Mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam

Al-Aswad Bin Yazid Perawi Hadits Ahli Ibadah-Hujjahnet

Al-Aswad Bin Yazid Perawi Hadits Ahli Ibadah

Abdullah bin Mubarak-Hujjahnet

Abdullah bin Mubarak Penghulu Para Ulama

Bazar Amal di Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah-Hujjahnet

Bazar Amal di Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Keistimewaan Bulan Dzullhijjah yang Perlu Diketahui-Hujjahnet

Keistimewaan Bulan Dzullhijjah yang Perlu Diketahui

Udhiyah Bukan Sekedar Pesta Daging-Hujjahnet

Udhiyah Bukan Sekedar Pesta Daging

Hal-Hal Yang Harus Diketahui Tentang Udhiyah

Hal-Hal Yang Harus Diketahui Tentang Udhiyah

Syarat Sah Hewan Udhiyah-Hujjahnet

Syarat Sah Hewan Udhiyah

Burung Hud-Hud, Hukuman, dan Ilmu-Hujjahnet

Burung Hud-Hud, Hukuman, dan Ilmu

Udhiyah dalam Syariat Islam-Hujjahnet

Udhiyah Dalam Syariat Islam

  • Tentang Hujjah
  • Kontak Kami
  • Privasi
  • Indeks
Friday, December 18, 2020
hujjah.net
Advertisement
  • Beranda
  • Khas
  • Ilmu Fikih
    • Kaidah Fikih
    • Ushul Fikih
    • Maqashid Syariah
    • Syarh Matan
    • Hikmah
    • Ulama Fikih
  • Fikih Keluarga
    • Fikih Nisa
    • Usrah
    • Muasyarah
  • Kontroversial
    • Fikih Nazilah
    • Syubhat
    • Kontroversi Fikih
    • Tarjih
  • Tanya Jawab
    • Tanya Jawab Ibadah
    • Tanya Jawab Muamalah
    • Fatwa
    • Fikih Dalil
  • Fikih Muamalah
  • Makalah
  • Resensi
  • Khutbah Jumat
  • Tadabbur
hujjah.net

Beranda » Khutbah Jumat » Antara Surga Dan Neraka

Antara Surga Dan Neraka

Reading Time: 5 min
0 0
0
Antara Surga Dan Neraka
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

اَلْحَمْدُ لِلّهِ، اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ هَدَانَا صِرَاطَهُ الْمُسْتَقِيْمَ، صِرَاطَ اْلأَنْبِيَاءِ وَ الْمُرْسَلِيْنَ وَ الصِّدِيْقِيْنَ وَ الشُّهَدَاءِ وَ الصَّالِحِيْنَ وَ حَسُنَ أُوْلٓـئِكَ رَفِيْقاً. أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ.

فَيَا عِبَادَ اللّٰه أوْصِيْكُمْ وَ إِيَّايَا نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ فَقَدْ فَازَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ وَ تَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقوَى، قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَيْطَانِ الرَّجِيْمِ

ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ  وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِير

 وَقَالَ رَسُوْلُ اللّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَابِقُنَا سَابِقٌ وَمُقْتَصِدُنَا نَاجِ وَظَالِمُنَا مَغْفُوْرٌ لَهُ

Saya wasiatkan kepada saya dan kepada saudara-saudaraku ikhwani fidin arsyadakumullah. Marilah bersama-sama kita isi sisa usia kita yang kita tidak tahu kapan berakhir dengan meningkatkan ketakwaaan kepada Allah SWT, dengan ketakwaan itu,  mudah-mudahan Allah SWT menempatkan kita didalam jannah tanpa harus mampir, meskipun sesaat kedalam neraka. Allah SWT didalam Surat ke 35 ayat 32 yang telah saya bacakan dipermulaan khutbah menerangkan;

Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri (artinya nanti kalau dihisab amal kebaikan mereka lebih ringan dibandinglan amal keburukan). dan ada diantara mereka yang pertengahan (artinya antara amal kebaikan dan amal keburukan seimbang)  dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu didalam melakukan kebaikan.

Surga Dan Neraka

Abdullah Ibnu Mas’ud , salah seorang diantara empat Abdullah yang dicatat sebagai ahli tafsir dikalangan Rasulullah, Abdullah Ibnu mas’ud, Abdullah Ibnu Umar, dan Abdullah ibnu Zubair. Apa kata Abdullah Ibnu masud!

يُحَاسِبُ اللّهُ النَّاسَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ كَانَتْ حَسَنَاتِهِ أَكْثَرَ مِنْ سَيِّئَاتِهِ بِوَاحِدَةٍ دَخَلَ الْجَنَّةِ فَمَنْ كَانَتْ سَيِّئَاتُهُ أَكْثَرَ مِنْ حَسَنَاتِهِ بِوَاحِدَةٍ دَخَلَ النَّارَ، وَمَنْ اسْتَوَتْ حَسَنَاتِهِ وَسَيِّئَاتِهِ كَانَ مِنْ أَّصْحَابِ الْأَعْرَاف

Nanti di hari kiamat Allah SWT akan menghisab amal setiap manusia. Manusia disini maksudnya orang-orang Islam. Apa sebab, orang-orang kafir dengan setinggi gunung amal mereka, sebesar  apa bisa dimanfaatkan oleh orang banyak, para fakir para miskin para dhua’fa, mendirikan sekolah-sekolah gratis, rumah sakit gratis. Tidak akan ada gunanya sama sekali. Amal mereka seperti fatamorgana.

Didalam surat Annur ayat 39 Allah SWT berfirman,

وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ مَاءً حَتَّىٰ إِذَا جَاءَهُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئًا وَوَجَدَ اللَّهَ عِنْدَهُ فَوَفَّاهُ حِسَابَهُ ۗ وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ

“Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu, dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya.”

Dijelaskan didalam  surat Muhamad ayat pertama bahwa orang-orang yang kafir dan menghalangi jalan Allah tertolak amal mereka.

Didalam surat Alfurqon ayat 23 digambarkan seperti  هَبَاءً مَنْثُورًا “debu yang berterbangan” . padahal itu nilainya jutaan rupiah, bahkan jutaan dolar. Kekafiran mereka menyebabkan Allah tidak mau menilai amal yang mereka anggap sebagai amal shalih.

Saya ulangi sekali lagi, Allah SWT akan menghisab manusia pada hari kiamat, manusia disini adalah orang-orang Islam

Allahu Akbar! Inilah kemurahan Allah SWT. Barangsiapa yang kebaikannya satu tingkat lebih berat dibandingkan dengan amal keburukannya. Waalhu a’lam, kalau boleh saya gambarkan, amal kebaikannya 1 juta jumlahnya, amal keburukannya 999 ribu, maka orang ini masuk jannah.

Dan Barangsiapa yang amal keburukannya lebih berat daripada amal kebaikanya akan dimasukkan oleh Allah kedalam naar. Neraka disini sifatnya sementara. Kalau boleh saya gambarkan, Allah akan berfirman kepada orang Islam –naudzubillah mudah-mudahan tidak termasuk kita–  yang ketika amal kita ditimbang oleh Allah yang buruk itu lebih berat dari pada yang baik, Allah SWT akan berfirman kepada mereka, “tempat tinggal kamu disana, syurga dengan segala kenikmatan dan kesenangannya, tetapi berhubung dosa-dosa kamu didunia setelah ditimbang lebih berat daripada amal shalih kamu, dosa kamu harus dibersihkan dulu didalam neraka untuk sementara waktu.”

Pernah saya sampaikan dari mimbar ini, apabila yang bersangkutan -mudah-mudahan bukan dari kita- dimasukkan oleh Allah SWT kedalam neraka untuk sementara dalam waktu satu hari, itu sama artinya dengan hitungan seribu tahun untuk ukuran didunia.

وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِالْعَذَابِ وَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ وَعْدَهُ وَإِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ

“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun dari tahun yang kamu hitung.” Surat al-Hajj ayat 47

Kita bisa bayangkan, kalau seorang muslim muwahid yang akidahnya bersih dari syirik. tetapi ketika didunia ia melakukan perbuatan dosa dan tidak sempat bertaubat sehingga kematian meyongsong dirinya, yang bersangkutan dimasukkan Allah kedalam neraka selama satu hari, artinya  seribu tahun yang bersangkutan dimasukkan kedalam neraka. Sejak kerajaan majapahit berdiri 1293 yang bersangkutan baru keluar dari neraka tahun 2293. Itulah sebabnya Allah SWT mengajarkan doa kepada kita,

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Yaa Allah berikanlah kepada kami kebaikan didunia dan diakhirat, serta jauhkan kami dari siksa neraka. Akhirnya yang bersangkutan harus masuk kedalam neraka dalam rangka membersihkan dosa-dosa mereka.

Selanjutnya kata Abdullah ibnu masud,

Barangsiapa yang amal kebaikan dan keburukannya sama beratnya, dia tidak dimasukkan kedalam jannah dan tidak pula dimasukkan kedalam neraka, tetapi ditempatkan di a’raf. Siapa mereka itu?

Ikhwan fiddin arsyadakumullah

Mereka adalah orang muwahid, orang yang bersih imannya  dari syirik, mereka terhalang untuk masuk jannah karena dosa-dosa mereka, tetapi mereka terhalang masuk neraka karena kebaikannya.

Rasulullah SAW mengabarkan, siapa yang termasuk ashabul a’raf,

 قَوْمٌ قَتَلُوْا فِي سَبِيْلِ اللّهِ بِمَعْصِيَةِ آبَائِهِمْ، فَمَنَعَهُمْ قَتْلَهُمْ فَيْ سَبِيْلِ اللَهِ عَنِ النَّارِ، وَمَنَعَتْهُمْ مَعْصِيَةِ آبَائَهُمْ أَنْ يَدْخُلُوْا الْجَنَّةَ

Penghuni a’raf adalah orang-orang yang maju ke medan perang, mereka mati syahid. Mengapa mereka tidak dimasukkan Allah kedalam jannah padahal mereka mati syahid. Keberangkatan mereka kemedan perang tidak mendapatkan izin serta restu dari kedua orang tua. Kesyahidan dia mengahalanginya untuk dimasukkan kedalam neraka, sementara kedurhakaannya kepada kedua orang tuaو menjadi penyebab dia tidak bisa masuk kedalam  jannah.

Mujahid berperang dijalan Allah dengan harta, djiwa dan nyawa terhalang untuk masuk jannah meskipin sementara waktu gara-gara ketidak patuhan kepada bapak dan ibunya.

Sudah pernahkah kita berjihad fisabilillah, mengorbankan harta dan nyawa kita.? Meskipun berangkat dari ketidakpatuhan kita kepada orang tua –lahaulawalaquwwata illa billah– jangan-jangan mimpi untuk jihadpun belum ada, jangan-jangan dia orang yang gembosi jihad, mematah arangkan orang yang semangat untuk iqomatudien. Kalau yang jihad saja tempatnya di a’raf karena durhaka kepada orang tua, sementara kita durhaka kepada orang tua dan tidak tertanam didalam diri kita niat untuk iqomatudin, tidak bisa kita banyangkan dimana tempat kita nanti di akhirat.

Ikhwan fiddin arsyadakumullah

Sekali lagi mari kita berusaha mengisi sisa-sisa usia kita, sehingga allah menempatkan kita sebagai orang yang bartakwa penghuni jannah yang tidak harus mampir kedalam neraka. Penghuni jannah Yang tidak harus mampir kedalam a’raf.

KHUTBAH KEDUA

Umar Ibnu khatab r, orang yang yang dikhabarkan Rasulullah mendapat kabar gembira berupa masuk jannah, orang yang oleh Rasulullah disebut dengan anta al faruq. Apa kata umar Ibnu khatab,  ketika orang bertanya kepadanya, “yaa amiral mukminin dimana tempat tinggal anda nanti di akhirat”? Kalau yang ditanya kita  pasti akan menjawab,  “Umar fil jannah karena itu sesuai dengan sabda rasulullah”. Tetapi Abu Nuaim al Isfahani dalam kitabnya hilyatul auliya’ mencatat kata-kata umar ibnu khattab,

لَوْ نَادَى مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ : أَيُّهَا النَّاسُ ، إِنَّكُمْ دَاخِلُونَ الْجَنَّةَ كُلُّكُمْ أَجْمَعُونَ إِلا رَجُلا وَاحِدًا ، لَخِفْتُ أَنْ أَكُونَ هُوَ ، وَلَوْ نَادَى مُنَادٍ : أَيُّهَا النَّاسُ ، إِنَّكُمْ دَاخِلُونَ النَّارَ إِلا رَجُلا وَاحِدًا ، لَرَجَوْتُ أَنْ أَكُونَ هُوَ ” .

Kalau sendainya peghuni a’raf diseru oleh Allah SWT, “Wahai orang-orang yang tinggal di a’raf masuklah kalian semua kedalam neraka kecuali satu orang, saya berharap mudah-mudahan yang seorang itu adalah saya. Sebaliknya jika penghuni a’raf diseru, masuklah kalian kjedalam jannah kecuali seorang laki-laki, saya khawatir jangan-jangan yang satu orang itu adalah saya.”

Apa artinya dirisaya pribadi, diri kita semua dibandingkan dengan Umar bin Khattab. Beliau berangkat dari kekhawatirannya menjadikan dia berusaha untuk mengerjakan amal kebaikan sebanyak-banyaknya dan menjauhi keburukan sejauh-jauhnya.

baca juga: Tawa Bagaikan Orang  Yang Melagkah Di Atas Tanah Berduri

Ikhwani fiddin arsyadakumullah

Marilah kita tempatkan antara jannah dan naar antara khauf dan raja’. Khawatir kalau mendengar neraka tetapi dan diwujudkan dengan menjauhi larangan Allah dan Rasulnya serta Raja’, mnengharap jannah Allah yang diwujudkan dengan memperbanyak amal shalih.

Mudah-mudahan Allah SWT memberikan kepada kita khusnul khatimah, dengan itu Allah akan memasukkan kita kedalam jannahnya tanpa hisab. Kita akhiri khutbah siang ini dengan do’a.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.

رَبَّنا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنا ، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمة ، إِنّكَ أنتَ الوَّهابُ

رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

اَللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ وَالأَبْصَارِ ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Khutbah Ustadz Abdullah Manaf Amin

# surga dan neraka # surga dan neraka # surga dan neraka # surga dan neraka # surga dan neraka

Tags: khutbah jum'at
ShareTweet

Related Posts

materi khutbah jumat pintu kemaksiatan-hujjah.net
Khutbah Jumat

Materi Khutbah Jumat: 4 Pintu Kemaksiatan

56
Khutbah Jumat 7 Cara Meneguhkan Iman-hujjah.net
Khutbah Jumat

Khutbah Jumat: 7 Cara Meneguhkan Iman

24
Haji, Potret Persatuan Umat Islam
Khutbah Jumat

Haji, Potret Persatuan Umat Islam

0
Tanda Sukses di Bulan Ramadhan
Khutbah Jumat

Tanda Sukses di Bulan Ramadhan

1

quote

facebook

facebook
hujjah.net

Copyright © 2019 hujjah.net.

Navigasi

  • Tentang Hujjah
  • Kontak Kami
  • Privasi
  • Indeks

Sosial Media Kami

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Khas
  • Ilmu Fikih
    • Kaidah Fikih
    • Ushul Fikih
    • Maqashid Syariah
    • Syarh Matan
    • Hikmah
    • Ulama Fikih
  • Fikih Keluarga
    • Fikih Nisa
    • Usrah
    • Muasyarah
  • Kontroversial
    • Fikih Nazilah
    • Syubhat
    • Kontroversi Fikih
    • Tarjih
  • Tanya Jawab
    • Tanya Jawab Ibadah
    • Tanya Jawab Muamalah
    • Fatwa
    • Fikih Dalil
  • Fikih Muamalah
  • Makalah
  • Resensi
  • Khutbah Jumat
  • Tadabbur

Copyright © 2019 hujjah.net.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In